Tempat Wisata di Kota Surabaya Paling Populer - Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dan menjadi kota metropolitan terbesar di Jawa Timur. Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila, dan merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek.
Di Kota Surabaya ada sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur.
Kota Surabaya terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa. Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.909.257 jiwa (2015).
Dengan besarnya beragam fasilitas tersebut, dan banyaknya penduduk yang menghuni Surabaya, tentu juga diiringi dengan banyaknya tempat-tempat wisata menarik yang ada di Surabaya. Ada banyak, memang. Tapi demi kamu, kami hanya meliput 6 tempat dan wajib banget untuk kamu kunjungi!
1. Taman Bungkul
Selain sebagai tempat wisata, Taman Bungkul ini juga merupakan tempat bagi para peziarah loh, karena memang di belakang taman ini ada sebuah makam. Jadi ceritanya dahulu kala ada seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya, dia adalah Ki Ageng Supo — yang kemudian mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Nah, yang di belakang itu makam beliau. Makanya taman ini pun juga diberi nama sesuai dengan namanya.
Di Taman Bungkul ini ada banyak sarana-sarana penunjang, seperti plaza (panggung untuk live performance berbagai jenis entertainment), zona akses Wi-Fi gratis, telepon umum, skateboard track dan BMX track, jogging track, taman bermain anak-anak, pujasera hingga area green park dengan kolam air mancur.
Sarana-sarana itulah yang turut membuat perkembangan Taman Bungkul semakin pesat, sejak diresmikan pada 21 Maret 2007 silam. Bahkan, Taman Bungkul ini juga pernah dinobatkan sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013, dengan menyabet penghargaan: The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Keren kan? Taman ini termasuk wisata malam Surabaya yang paling populer loh.
2. Hutan Mangrove Wonorejo di Surabaya
Keberadaan Hutan Mangrove Wonorejo ini adalah bukti bahwa Pemerintah Kota Surabaya — yang merupakan kota meteropolitan kedua — sangat pro lingkungan. Karena dari hutan mangrove ini diharapkan dapat mengurangi abrasi yang terjadi Pantai Timur Surabaya. Bagi kamu yang ingin berwisata ke tempat yang biasa disebut Ekowisata Mangrove Wonorejo ini, lokasinya berada di Jl. Raya Wonorejo No. 1, Rungkut, Surabaya. Kalau kamu dari Bandara Internasional Juanda, tempat ini dapat ditempuh dalam waktu 40 menit atau sejauh 17.4 kilometer melalui Jalan Tol Waru-Juanda.
Ekowisata Mangrove Wonorejo ini berada di area hutan seluas (kurang lebih) 200 hektar. Kini kondisinya semakin rimbun dan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi 30 spesies binatang yang dilindungi, yang salah duanya adalah kera ekor panjang, atau dijadikan sebagai jujukan persinggahan sejumlah burung pantai. Kawasan hutan mangrove ini kerap dijadikan sebagai sarana pendidikan oleh berbagai instansi, dengan melakukan penanaman mangrove di kawasan hutan, misalnya, demi menjaga kelestarian alam.
Ada banyak titik yang harus dilalui untuk menuju ke lokasi hutan mangrove. Kamu bisa beristirahat ketika sampai di titik yang pertama berada di pintu masuk, karena di sini juga dilengkapi dengan pendopo. Sebetulnya, kalau dari sini, kawasan hutan mangrove masih belum terlihat sih, jadi kamu harus berjalan ke dermaga, yakni tempat kapal-kapal yang akan membawamu ke kawasan di mana hutan mangrove berada. Sejumlah kapal dan perahu telah disiapkan, mulai dari Kapal Jaya Samudra yang berkapasitas 50-60 orang, Perahu berkapasitas 35 dan 40 orang dewasa, dan speedboat yang berkapasitas 6 orang. Jika ingin menggunakan speedboat, kamu akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 300.000 untuk satu kali perjalanan. Oh ya, bawa bekal makanan dan miuman sendiri ya, karena di sekitar hutan tidak ada penjual makanan ataupun minuman.
Kamu akan dikenai tiket masuk Rp 25.000 (dewasa) dan Rp 15.000 (anak-anak) untuk bisa masuk ke kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo ini. Harga tiket itu sudah termasuk ongkos kapal dan perahu yang mengantarkanmu menuju ke hutan. Di tempat ini juga ada beragam fasilitas seperti musholla, toilet, area penjualan batik mangrove hingga restoran. Waktu yang dibrerikan oleh pihak pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo sejak keberangkatan dari dermaga adalah 1.5 jam. Jadi pastikan kamu tidak tertinggal kapal kembali ke dermaga ya. Hehehe.
3. Jembatan Kenjeran Surabaya, Berhiaskan Air Mancur Menari
Jembatan Kenjeran yang merupakan Icon Baru Kota Surabaya ini terbentang mulai dari rumah pompa Kenjeran hingga ke area parkir bis di Kenjeran lama yang berdekatan dengan Sentra Ikan Bulak (SIB). Jembatan Kenjeran Surabaya ini memiliki panjang 700 meter dengan lebar 18 meter. Bagi kamu yang ingin berwisata kemari, tak perlu khawatir, karena beragam fasilitas telah dibangun seperti lift bagi kaum difable untuk menuju ke atas jembatan, area bagi pengunjung untuk berjalan kaki dan memancing dari atas jembatan, serta air mancur menari yang indah jika dilihat pada malam hari — karena diterangi oleh lampu warna-warni. Sehingga kamu bisa dengan nyaman menikmati keelokan jembatan ini.
Air mancur itu terletak di sebelah kanan pintu masuk Jembatan Pantai Kenjeran. Jika siang hari, lokasi tempat air mancur menari itu hanya terlihat sebagai dua kolam biasa. Jadi kalau kamu mau ke sini, sebaiknya malam hari saja. Air mancur ini menari dengan alunan lagu khas Suroboyoan. Tepatnya, paduan musik klasik karya Mozart yang berpadu apik dengan lagu Surabaya dan Jembatan Merah. Ketinggian dari air mancur ini bisa mencapai 90 meter. Banyak orang bilang kalau pertunjukan air mancur menari yang mirip dengan Wonder Full yang ada di Marina Bay, Singapura.
Jembatan Pantai Kenjeran yang didesain menyerupai busur itu membelah garis Pantai Kenjeran. Jembatan itu menghubungkan Jalan Kenjeran menuju arah timur sampai ke Jalan Ir Soekarno (MERR) dan Jalan Laguna Surabaya. Selain itu, Jembatan Pantai Kenjeran memiliki latar pemandangan ke Selat Madura loh. Gimana, menari kan?
4. Jembatan Suramadu
Dengan panjang 5.438 m, Jembatan Nasional Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan ini melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), sehingga memudahkan orang-orang yang berada di Jawa untuk berkunjung ke pulau Madura (atau sebaliknya) tanpa harus menaiki kapal penyeberangan. Ada tiga bagian pada Jembatan Suramadu ini, di antaranya: jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Apalagi pada malam hari bro-sis bisa menikmati keindahan wisata malam di Kota Surabaya yang satu ini.
Jembatan Nasional Suramadu ini adalah sebuah jalan tol dengan sedikit perbedaan, yaitu diperbolehkannya kendaraan roda 2 dan sejenisnya untuk melalui jembatan ini. Tentu, sebagaimana jalan tol pada umumnya, jembatan ini pun juga punya tarif, jika kamu ingin melaluinya. Biaya masuk Jembatan Suramadu terbagi menjadi 4 golongan, yaitu:
- Sepeda Motor: Gratis.
- Golongan I: Rp30.000,00.
- Golongan II: Rp45.000,00.
- Golongan III: Rp60.000,00.
5. Surabaya Night Carnival
Suroboyo Carnival Night Market terletak di Jl. Ahmad Yani No. 333 Waru, dengan luas area sekitar 8 hektar, dan merupakan wahana wisata yang tercetus sebagai konsep dasar mewujudkan Surabaya sebagai kota tujuan wisata yang menarik. Ada banyak wahana di Suroboyo Carnival Night Market yang akan siap menghiburmu, di antaranya seperti Adult Bumper Car, Lampion Garden, Rumah Hantu, Shooting Gallery, Ferris Wheel Plaza, Children Rides, Rumah, Seni, Rumah Kerang, Laser Tag, Rumah Unik, Japan Coaster, Mine Coaster, Mini Bumper Car, Dome, Family Rides, 4D Cinema, Go Kart, Air Bike, Midway Games, Kids Kingdom, Museum Lilin (serupa Madame Tussauds) dan banyak lagi.
Jam buka Suroboyo Carnival Night Market, Senin – Jumat: 17.00-23.00 WIB. Sabtu – Minggu: 16.00-23.00 WIB. Lalu harga tiket masuk, Senin – Kamis: Rp. 60.000,00. Jumat-Minggu / High Season/ Musim Libur: Rp. 80.000,00. Jadi kalau kamu ke sana pada hari Senin – Kamis namun di musim libur, maka kamu akan dikenakan harga Rp. 80.000,00. Harga tersebut sudah termasuk bermain di semua wahana yang tertulis di atas tadi, termasuk wahana zona pasar malam seperti Rumah Kinclong, Art & Wax House, Softplay, Fun House, SelfieHouse, Becak Mumet, dan lain-lain. Kecuali Gokart dan Perang Laser saja. Kemudian untuk biaya parkir, Motor: Rp. 3000,00. Mobil: Rp. 6000,00. Bus: Rp. 10.000,00.
Setelah berlelah-lelah keliling Suroboyo Carnival Night Market, jangan lupa mampir ke Bazaar kuliner Suroboyo Carnival Night Market. Ada 3 tempat yang bisa kamu kunjungi, di antaranya: Mlaku Mlaku Nang Tunjungan (spesialis masakan Jawa), Kampoeng Arab Ampel (khusus makanan Arab), dan yang terakhir Pecinan Kembang Jepun (menyajikan kuliner Cina).
Ayo segera ke Suroboyo Carnival Night Market, tunggu apalagi?
6. Museum Kesehatan
Museum Kesehatan Dr. Adhyatama, MPH, atau yang sering disebut sebagai Museum Kesehatan ini berdiri sejak tahun 1990, tapi baru diresmikan pada tanggal 14 September 2004 oleh Menteri Kesehatan RI, Dr. Achmad Sujudi. Museum Kesehatan ini berlokasi di Jl. Indrapura 17 Surabaya, dan buka pada hari Senin – Minggu: 08.30 – 15.00.
Dalam Museum Kesehatan ini juga terdapat “perpustakaan khusus” yang menyajikan berbagai macam bahan pustaka, mulai dari buku, majalah, kaset rekaman, video, dan lain-lain. Bahan pustaka ini bisa menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin mengerti lebih jauh mengenai sejarah kesehatan di Indonesia. Adanya Museum Kesehatan ini mampu menyelamatkan berbagai warisan budaya, khususnya yang berkaitan dengan dunia kesehatan, mulai dari jaman dulu hingga sekarang.
Ada beragam koleksi di Museum Kesehatan ini, mulai dari peralatan medis dan non-medis, serta pengobatan herbal dan pengembangan iptek yang berhubungan dengan kesehatan. Pengobatan tradisional dan mistik juga dimuseumkan dalam ruangan khusus, yang menjadikan museum ini juga populer dengan sebutan museum santet.
Di salah satu bagian Museum Kesehatan ini kamu juga bisa melihat foto-foto Menteri Kesehatan RI dari masa ke masa, termasuk Dr. Adhyatma, MPH saat menjabat pada periode 1988-1993. Ada pula foto Padoeka Nona M. Thomas yang merupakan Dokter Hindia perempuan pertama.
Di bagian luar Museum Kesehatan ini, kamu juga bisa melihat beberapa tokoh pewayangan Jawa yang mempunyai peran penting dalam dunia kesehatan. Masing-masing tokoh pewayangan tersebut mempunyai perannya sendiri-sendiri, yaitu:
- Sadewa, mempunyai kemampuan untuk mengadakan ruwatan agar seseorang terhindar dari bala.
- Krisna, mampu menyembuhkan penyakit dengan bunga wijaya kusuma.
- Abiyasa, seorang tabib istana.
- Raden Samba Wisnubrata, mempunyai Aji Rajah Kalacakra yang mampu mengatasi wabah penyakit (pageblug).
- Limbuk, remaja dari kawula alit pemeduli promosi kesehatan.
Selain beragam koleksi yang berbau sejarah, Museum Kesehatan ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas seperti parkir yang luas, masjid, kantin, penginapan, dan perpustakaan. Tertarik untuk mengunjungi Museum Kesehatan? Buruan!
Itulah tadi Tempat Wisata di Kota Surabaya Paling Populer versi Belajar Teknologi Sistem Informasi yang bisa kamu kunjungi ketika berada di Surabaya.
Baca juga: Tempat Wisata Bogor Malam Hari